Jumat, 18 Oktober 2013

Jejak dunia keperawatan



JEJAK DUNIA KEPERAWATAN DALAM SEJARAH ISLAM 

Kegiatan pelayanan keperawatan berkualitas telah dimulai sejak seorang perawat muslim pertama yaitu Siti Rufaidah pada jaman Nabi Muhammad SAW yang selalu berusaha memberikan pelayanan terbaiknya bagi yang membutuhkan tanpa membedakan apakah kliennya kaya tau miskin. (Elly Nurrahmah, 2001). Ada pula yang mengenal sebagai Rufaidah Al-Asalmiya dimana dalam beberapa catatan publikasi menyebutkan Rufaidah Al-Asalmiya, yang memulai praktek keperawatan dimasa nabi Muhammad SAW adalah perawat pertama muslim ( Kasule, 2003;Mansour & Fikry, 1987). Sementara sejarah perawat di eropa dan amerika mengenal Florence Nightingale sebagai pelopor keperawatan moderen, negara di timur tengah memberikan status ini kepada Rufaidah, seorang perawat muslim  (Jan, 1996). Talenta perjuangan  dan kepahlawanan Rufaidah secara verbal diteruskan secara turun temurun dari generisi kegenerasi modern perawat islam khususnya di  Arab Saudi dan diteruskan ke generasi modern perawat di saudi dan timur tengah (Miller Rosser, 2006). Selama ini pula perawat indonesia khususnya lebih mengenal Florence Nightingale sebagai tokoh keperawatan, yang mungkin saja dikarenakan konsep keperawatan modern yang mengadopsi literatur barat.  
Tulisan ini bermaksud mengeksplorasi studi literatur sejarah islam dalam bidang keperawatan dan mengenalkan kita tentang tokoh perawat islam. Tentu saja perkembangan keperawatan dimasa Rufaidah binti Sa'ad (150 SM-632 SM), dengan perkembagan perawatan era Florence Nightingale dan perkembangan keperawatan era tahun 2000 akan tetap berbeda seiring dengan tuntutan pelayanan kesehatan. Kedua tokoh keperawatan tersebut muncul dimasa-masa peperangan , sedangkan saat ini keperawatan bergerak maju dalam suasana damai, namu  dengan kompleksitas tuntutan asuhan keperawatan dan beragam penyakit infeksi dan penyakit degeneratif (double burden disease).
Prof. Dr. Omar Hasan Kasule, Sr, 1998 dalam studi Paper Presented at the 3rd International Nursing Conference "Empowerment and Health: An Agenda for Nurses  in the 21st Century" yang diselenggarakan di Brunei Darussalam  1-4 November 1998, menggambarkan Rufaidah adalah perawat profesional pertama dimasa sejarah islam. Beliau hidup dimasa rasulullah  diabad pertama hijriah/ abad 8 sesudh masehi, dan diilustrasikan sebagai perawat teladan, baik dan bersifat empati. Rufaidah adalah seorang pemimpin, organisator, mampu memobilisasi dan memotivasi orang lain. Dan digambarkan pula memiliki pengalaman klinik yang dapat ditularkan kepada perawat lain, yang dilatih dan bekerja kepadanya.  Dia tidak hanya melaksanakan peran perawat dalam aspek klinikal  semata, namun juga melaksanakan peran komunitas dan memecahkan masalah sosial yaang dapat mengakibatkan timbulnya berbagai macam penyakit. Rufaidah adalah public health nurse dan social worker, yang menjadi inspirasi bagi profesi perawat di dunia islam.
Rufaidah binti sa'ad memiliki nama lengkap Rufaidah Sa'ad  Al- Bani Aslam Al Khazraj, yang tinggal dimadinah, dia lahir di Yathrib dan termasuk kaum anshar (golongan yang pertama kali masuk islam dimadinah). Ayahnya seorang dokter, dan dia mempelajari ilmu keperawatan saat bekerja membantu ayahnya. Dan saat kota madinah berkembang, Rufaidah mengabdikan diri merawat kaum muslim yang sakit, dan membangun tenda di luar Masjid Nabawi saat damai. Dan saat perang Badr, Uhud, Khandak dan perang Khaibar dia menjadi sukarelawan dan merawat korban yang terluka akibat perang. Dan mendirikan Rumah sakit lapangan sehingga terkenal saat perang dan nabi Muhammad SAW sendiri memerintahkan korban terluka dirawat olehnya. Pernah digambarkan saat perang Ghazwat al Khandak, Sa'ad bin Ma'adh yang teluka dan tertancap panah ditangannya, dirawat oleh Rufaidah hingga stabil/homeostatis (Omar Hasan, 1998).
Rufaidah melatih pula beberapa kelompok wanita untuk menjadi perawat, dan dalam perang Khaibar mereka meminta izin nabi Muhammad SAW, untuk ikut digaris belakang pertempuran untuk merawat mereka yang terluka, dan nabi mengizinkannya. Tugas ini digambarkan mulia untuk Rufaidah, dan merupakan pengakuan awal untuk pekerjaaannya  dibidang keperawatan dan medis.
Konstribusi Rufaidah tidak hanya merawat mereka yang terluka akibat perang. Namun juga terlibat dalam aktiftas sosial di komuniti. Dia memberikan kepada setiap muslim, miskin, anak yatim, atau penderita cacat mental. dia merawat anak yatim dan memberikan bekal pendidikan. Rufaidah digambarkan memiliki keperibadian yangluhur dan empati sehingga memberikan pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasiennya dengan baik pula. Sentuhan sisi kemanusiaan adalah hal yang penting bagi perawat, sehingga perkembangan sisi teknologi dan sisi kemanusiaan (human touch) mesti seimbang. Rufaidah juga digambarkan sebagai pemimpin dan pencetus sekolah keperawatan pertama di dunia islam, meskipun lokasinya tidak dapat dilaporkan (Jan, 1996). Dia juga merupakan penyokong advokasi pencegahan penyakit(preventif care) dan menyebarkan pentingnya penyuluhan kesehatan (health education)
Sejarah islam juga mencatat beberapa nama yang bekerja bersama Rufaidah seperti: ummu Ammara, Aminah, Ummu Ayman, Safiyat, Ummu Sulaiman dan hindun. Beberapa wanita musim yang terkenal sebagai perawat adalah: Ku'yibat, Aminah binti Abi kays Al Ghifari. Literatur lain menyebutkan nama -nama perawat yang terkenal semasa nabi Muhammad SAW saat perang dan damai adalah: Rufaidah binti Sa'ad Al Aslamiyyat, Nusaibat bint Ka'ab Al Amziniyat dll.
Ummu Ammara juga dikenal sebagai Nusaibat  binti Ka'ab bin Maziniyat dia adalah ibu dari Abdullah bin Habi,  anak dari bani Zayd bin Asim. Dia berpartisipasi dalam perjanjian akabat dan perjanjian Ridwan, dan andil dalam perang Uhud dan perang melawan musailamah di Yamman bersama anak dan suaminya. Dia teruka 12 kali, tangannya terputus dan dia meninggal dengan luka-lukanya. Dia terlibat dalam perang uhud, merawat korban yang luka dan mensuplai air dan juga digambarkan berperang menggunakan pedang membela nabi.

Masa Sejarah Perkembangan Islam dalam Keperawatan
Ø  Masa penyebaran islam/ the islamic period (570-632 M) 
Dokumen tentang keperawatan sebelum islam sanagt sedikit ditemukan. Perkembangan perawat dimasa ini, sejalan dengan perang kaum muslimin/jihad, memberikan gambaran tentang perkembangan. Sistem kedokteran dimasa lalu yang lebih menjelaskan pengobatan dilakukan oleh dokter kerumah pasien dengan memberikan resep, lebih dominan. Hanya sedikit sekali literatur tentang perawat, namun dalam priode ini dikenal seorang perawat yang bersama nabi Muhammad SAW telah melakukan peran keperawatan yaitu Rufaidah binti Sa'ad/ Rufaidah Al-Asamiya (Tumulti 2001, Al Osimy, 1994
Ø  Masa setelah nabi/ Post Prophetic era (6-32-1000 M)
Sejarah tentang keperawatan setelah masa Nabi Muhammad SAW jarang sekali (Al-Simy, 1994). Dokumen yang ada lebih didominasi oleh kedokteran dimasa itu. Dr. Al Razi yang digambarkan sebagai seorang pendidik dan menjadi pedoman yang juga menyediakan pelayanan keperawatan. dimasa ini ada perawat yang diberi nama "Al Asiyah" dari kata Aasa yang berarti mengobati luka, dengan tugas utama memberikan makanan, memberikan obat dan dehidrasi.
Ø  Masa late to middle ages (1000-1500 M
Dimasa ini negara-negara arab membangun RS dengan baik, dan mengenalkan perawatan orang sakit. Ada gambaran unik di RS yang tersebar dalamm peradaban islam dan banyak dianut RS modern saat ini hingga sekarang, yaitu pemisahan antar ruang pasien laki-laki dan perempuan, serta perawat wanita merawat pasien wanita dan perawat laki-laki merawat pasien laki-laki ( Donahue, 1985, Al Osimy, 2004)
Ø  Masa modern early in nursing's development (1500-sekarang )
Masa ini ditandai dengan banyaknya ekspatriat asing (perawat asing eropa, Amerika dan Australia, India Philipina) yang masuk dan bekerja di RS negara-negara timur tengah. Bahkan dokumen tentang keperwatan dinegara arab jarang sekali namuntahun 1890 seorang misionaris amerika, dokter dan perawat dari amerika telah masuk bahrain dan riyadh untuk merawat Raja Saudi Arabia raja king Saud (Amreding, 2003)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar